Sabtu, 11 Januari 2014

Kisah Wong Cilik 1

Kisah Wong Cilik 1

Kisah Wong Cilik 1

Kisah Wong Cilik 1

Seperti biasanya, si Ibu Nanih yang cacat tangan kirinya itu mengambil air dari sumur di pinggir jalan raya. baginya betapa sulitnya menimba dengan hanya satu tangan yang sehat. walau begitu ia dengan sabar menimba air untuk mandi dan berwudhu. baginya, bangun subuh dan shalat merupakan saat yang indah dalam hidupnya. walau tubuhnya kurus dan tangan kirinya cacat, juga mencari makan dengan bekerja apa saja walau itu terlihat hina di mata orang-orang. terkadang ia mengangkat lumpur dari kali, atau berkebun pada tanah kosong yang tidak dimanfaatkan. terkadang juga ia menjadi pemulung gelas aqua membawa karung keliling kampung dan hasilnya dijual untuk mendapatkan sesuap nasi.

Rumah pagarnya adalah istananya. walau kecil dan sempit dan tak ada perabot rumah yang mewah. baginya hidup adalah perjuangan dan bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan. bu Nanih berharap kelak anaknya akan menjadi orang besar dan bisa menjadi kebanggaan bagi orang tuanya. menjadi seorang cacat bukanlah atas kehendaknya. melainkan ketetapan dari langit. dan orang yang sabar akan mendapat kabar gembira berupa surga.

Semoga sedikit tulisan ini bisa mengetuk hati kita untuk lebih memperhatikan saudara kita yang masih di bawah garis kemiskinan. Aamiin.